Ford Pinto adalah mobil
yang diproduksi oleh perusahaan Ford. Desainer Ford Pinto menempatkan tangki
bahan bakar di bagian belakang mobil, di bagian belakang poros. Hal ini
dilakukan untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih besar. Desain ini sangat
berbahaya, jika mobil ditabrak dari belakang bisa menyebabkan ledakan yang
disebabkan tangki bahan bakar.
Pada tanggal 10 Agustus
1978, sebuah Ford Pinto ditabrak dari belakang di jalan raya Indiana. Hantaman
tabrakan itu menyebabkan tangki bahan bakar Pinto pecah, meledak dan terbakar.
Hal ini mengakibatkan kematian tiga remaja putri yang berada di dalam mobil
itu. Kejadian ini bukan pertama kalinya Pint terbakar akibat tabrakan dari
belakang. Dalam tujuh tahun sejak peluncuran Pinto, sudah ada 50 tuntutan hukum
yang berhubungan dengan tabrakan dari belakang. Meskupun demikian, kali ini
Ford dituntut di pengadilan criminal akibat penumpangnya tewas. Untuk kasus
ini, desainer dan pihak Ford secara keseluruhan tidak memikirkan dampak
berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford Pinto tidak memikirkan
aspek keamanan dan keselamatan nyawa pengemudi dan penumpangnya.
Dilema yang dihadapi
para desainer yang mengerjakan Pinto adalah menyeimbangkan keselamatan orang
yang mengendarai mobil dan kebutuhan untuk memproduksi Pinto dengan harga yang
dapat bersaing di pasar. Mereka harus berusaha menyeimbangkan tugas mereka
kepada public dan tugas mereka kepada atasan. Akhirnya usaha Ford untuk
menghemat beberapa dolar dalam biaya manufaktur mengakibatkan pengeluaran jutaan
dolar untuk membela diri dari tuntutan hukum dan membayar ganti rugi korban.
Tentu saja ada juga kerugian akibat hilangnya penjualan akibat publisitas buruk
dan persepsi publik bahwa Ford tidak merancang produknya untuk keamanan
pengendara.Semua menjadi dilemma. Karena sangat sulit kalau sebuah institusi
lebih mengutamakan laba perusahaan daripada nyawa manusia.
Pada awalnya desain
yang berbahaya ini telah diketahui oleh perusahaan Ford sebelum mobil Ford
Pinto dipasarkan, namun Ford lebih memilih untuk membayar biaya ganti rugi
kematian daripada mendesain ulang tangki bahan bakar, karena dirasa akan
membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mendesain ulang tangki bahan bakar.
Etika Bisnis
Etika bisnis
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan pelaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan
bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, serta
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Analisis Kasus Ford Pinto
Etika hendaknya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dalam mencari keuntungan. Jika perusahaan Ford memperhatikan keselamatan pengendara dalam produkai Ford Pinto, perusahaan Ford tidak akan mengeluarkan biaya tambahan untuk memberikan ganti rugi pada korban kecelakaan. Dalam pengerjaan teknis perancangan dan pembuatan sebuah mobil Ford Pinto, terjadi juga pelanggaran kode etik seorang insinyur/engineer yaitu membuat keputusan yang konsisten terhadap keselamatan, kesehatan, kesejahteraan public, serta menghindari sekaligus mengungkap faktor-faktor yang membahayakan public dan lingkungan.
Sebagai seorang wirausaha hendaknya menerapkan etika saat berusaha. Dalam bidang otomotif ada etika engineering dan etika bisnis yang mengikat dan harus ditaati. Kejayaan suatu perusahaan besar dituntut dari hal-hal seperti kepercayaan, nama baik perusahaan, produk yang berkualitas, dan tentunya ketahanan terhadap persaingan dengan kompetitor. Dalam kasus Ford Pinto, keputusan bisnis yang dibuat untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor telah mengabaikan kepercayaan, nama baik perusahaan, kualitas produk dengan mengabaikan etika-etika dasar yang harusnya ditaati.
Sumber :
http://otomotif-10.blogspot.com/2011/10/kasus-ford-pinto.html
http://books.google.co.id/