Minggu, 01 Desember 2013

TIPS ALAMI MEMBUAT KUKU TERLIHAT MENGKILAP



Jeruk Lemon
Jeruk mempunyai kandungan Vitamin C yang banyak sekali. Dan jeruk bisa merawat kulit dan bisa juga untuk mengkilapkan kuku biar kelihatan lebih indah. Caranya cukup dengan mengoleskan beberapa irisan jeruk lemon ke bagian permukaan kuku dan diamkan beberapa waktu. Setelah menggunakan cara ini, kuku akan lebih kelihatan bersih dan mengkilap. Selain itu dapat juga menghilangkan kekuningan pada kuku akibat cat kuku yang kurang benar.

Bawang Putih
Bawang putih sangat dikenal untuk bumbu masakan, tetapi disini kita alih funsikan sebagai ramuan untuk kuku. Bawang putih terbukti dapat membuat kuku lebih kuat dan tidak mudah patah. Hal tersebut sudah banyak dicoba dan ternyata sangat beda dengan orang yang tidak menggunakan cara ini. Adapun caranya anda hanya cukup menancap-nancapkan bawang putih ke kuku anda dan menggosokkannya di bagian atas kuku. Lakukanlah cara ini berulang-ulang untuk mendapatkan kuku yang kuat dengan maksimal.

Kulit Semangka
Setelah makan semangka sudah pasti kulitnya kita buang, tetapi sekarang kulitnya kita manfaatkan untuk perawatan kuku. Cukup hanya dengan menggesekkan kulit semangka pada kuku dan diamkan hingga air semangka yang ada di kuku mengering. Lalu bersihkan dan lap kuku anda.

Belimbing Wuluh
Warna hijau serta asam yang sangat mencekat ini dapat membuat kuku lebih terasa bersih apalagi pada selah-selah kuku dan juga tentunya membuat kuku menjadi mengkilap. Caranya mudah, hanya dengan menggosokkan kuku ke belimbing tersebut hingga kuku lebih kelihatan bersih.

Selain tips merawat kuku agar mengkilap di atas anda bisa banyak-banyak mengkosumsi air putih agar kuku lebih terasa lembab dan tidak kering, selain itu ditambah juga sayuran dan buah-buahan.

Sumber: kesehatan96

KEPRIBADIAN NILAI DAN GAYA HIDUP



Nilai Kepribadian

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.
MAY mengartikan keperibadian sebagai “Personalitiy is a social stimus value”. Artinya personality itu merupakan perangsang bagi orang lain. Jadi bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita, itulah kepribadian kita.

Perkembangan Kepribadian

Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataannya sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada faktor fisik. Erikson mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan kecenderungan yang bipolar:
1.  Masa bayi (infancy)
2.  Masa kanak-kanak awal (early childhood)
3.  Masa pra sekolah (Preschool Age)
4.  Masa Sekolah (School Age)
5.  Masa Remaja (adolescence)
6.  Masa Dewasa Awal (Young adulthood)
7.  Masa Dewasa (Adulthood)
8.  Masa hari tua (Senescence)

Kebribadian terbentuk dari kita kecil,sifat jahat buruknya kita disaat dewasa itu terjadi pada saat masa sekolah,jadi biasanya masa sekolah adalah masa yang nomer 2 terpenting setelah masa anak – anak. Biasanya kalau ada orang berlaku jahat tapi masa kecilnya tertanamkan hal yang baik,biasanya itu terjadi karena masa sekolah yang kelam..

Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Hawkins (dalam Nugroho, 2002) yang mengatakan bahwa pola hidup yang berhubungan dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang berhubungan dengan keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah selanjutnya adalah tindakan.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Gaya hidup menurut Hair dan McDaniel adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat, dan pendapat seseorang. Penilaian gaya hidup dapat dilakukan melalui analisa psychografi. Psychografi merupakan teknik analisis untuk mengetahui gaya hidup konsumen sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik gaya hidupnya. Menurut Kasali gaya hidup mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas-aktivitas, minat dan opini-opininya.
Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
  • Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
  • Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
  • Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
  • Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan      tuntutan gaya hidup mereka.

Hubungan keduanya dalam perilaku konsumen

Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli..Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

SUMBER :
http://sahbudin.blogspot.com/2011/10/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

Evaluasi alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:
  1. Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif, 
  2. Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
  3. Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan 
  4. Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir
 Philip kotler mengemukakan, “Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya”(1998:170)
Menurut Sutisna, “Setidak-tidaknya ada dua kriteria evaluasi alternatif. Pertama adalah manfaat yang diperoleh dengan membeli produk. Kedua, kepuasan yang diharapkan”(2001:22).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya.
 Alternatif membeli atau tidak membeli produk (merk) tertentu, dipengaruhi oleh pertimbangan atribut produk. Yaitu meliputi: manfaat, kepentingan, image, dan fungsi yang diharapkan. Pertimbangan tersebut seringkali diperbandingan antara manfaat yang akan diperoleh dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau setelah membeli barang tersebut. Mempertimbangkan untuk membeli mobil kedua adalah pilihan antara keleluasaan pemakaian dan tambahan investasi maupun biaya perawatan.

Kriteria yang digunakan konsumen selama pengambilan keputusan akan tergantung pada beberapa faktor, diantaranya:
  1.  Pengaruh situasi
  2.  Kesamaan alternatif-alternatif pilihan
  3. Motivasi 
  4. Keterlibatan
  5. Pengetahuan

CARA PRAKTIS FACIAL DI RUMAH




  1. Di langkah pertama ini, anda harus menyiapkan beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan facial, sangatlah sederhana dan dapat dijumpai dengan mudah di rumah, misalnya bando kain /penutup kepala (untuk melindungi rambut mengurai ke wajah), kapas, handuk lembut atau waslap, mangkuk besar, air hangat, pembersih wajah. Rich Amor telah menyediakan produk facial yang terdiri dari cleansing milk, sabun wajah, toner (untuk kulit berminyak), scrub, masker dan kuas. Khusus untuk anda yang berjerawat, gantilah scrub dan cleansing milk dengan peeling scrub (sebagai exfoliant).
  2. Langkah facial di rumah berikutnya adalah membersihkan wajah dari segala kotoran, seperti debu, keringat, minyak, dan mungkin bakteri atau virus dengan cleansing milk dicampur dengan scrub. Aduk cleansing milk serta scrub secara merata, kemudian oleskan ke seluruh wajah dan leher secara merata. Gosoklah dan pijatlah dengan lembut dengan arah melingkar ke atas selama 15 menit. Bagian yang harus paling diperhatikan adalah daerah T, yaitu hidung dan dahi.  Daerah T biasanya bagian yang paling sering dikunjungi komedo, dan sel kulit mati. Langkah ini memang cenderung mulai merepotkan. Anda harus menyesuaikan jenis pembersih dengan jenis kulit wajahnya. Jika kulit normal cenderung kering, penggunaan susu pembersih adalah lebih baik. Hal ini karena susu pembersih bisa menambah kelembaban kulit wajah. Apabila kulit anda cenderung berminyak, setelah menggunakan susu pembersih maka gunakanlah toner. Atau alternatifnya menggunakan peeling scrub. Langkah ini akan efektif mengangkat kotoran yang menempel dalam pori-pori (termasuk komedo), debu, keringat, minyak, kuman-kuman serta membuang sel-sel mati pada kulit wajah. Untuk menjadi pertimbangan, anda mungkin membutuhkan komedo ekstraktor sebagai alat untuk menghilangkan komedo bila dengan cara memijat kurang memuaskan.
  3. Langkah facial wajah sendiri selanjutnya adalah mengompres wajah anda dengan air hangat. Caranya, siapkan wadah dan isi dengan air hangat, kemudian masukkan waslap atau handuk halus ke dalamnya. Peras sedikit airnya (agar tidak terlalu basah) dan lalu kompreskan di wajah.  Dengan mengompres wajah dengan air hangat, akan membuat pori-pori sedikit terbuka.  Hal ini bagus untuk membantu proses dan keefektifan langkah selanjutnya, yaitu maskeran
  4. Setelah membersihkan sisa cleansing milk dan scrub, langkah selanjutnya adalah mengusapkan masker wajah. Usapkan masker secara merata di kulit dengan menggunakan kuas. Menggunakan masker wajah secara teratur, dapat membantu membersihkan dan menghaluskan kulit wajah yang lelah dan mudah terpapar sinar matahari. Gunakan secara teratur untuk hasil maksimal. Gunakan kuas khusus untuk mengoleskan masker ke seluruh permukaan wajah dan leher dengan rata, kecuali lingkar mata dan mulut. Diamkan selama 10-20 menit. Usahakan jangan mengernyit, tertawa atau menggerakkan otot wajah saat sedang menggunakan masker, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Tahap masker wajah bisa dilakukan seminggu 2 kali. Bersihkan sisa masker dengan menggunakan air hangat dan waslap. 
  5. Kemudian lakukan langkah terakhir dari cara facial di rumah yaitu membersihkan wajah dan leher dengan sabun.