Kamis, 07 Mei 2015

BAHASA INGGRIS 2 (softskill)

Task 2 EXERCISE 26-32
Exercise 26 : adjectives and adverbs
(Page 107)
1. Well
2. Intens
3. Brightly
4. Fluent
5. Fluently
6. Smooth
7. Accurately
8. Bitter
9. Soon
10. Fast

Exercise 27 : Linking (Copulative) Verbs (page 109)
1. Terrible
2. Well
3. Good
4. Calm
5. Sick
6. Quickly
7. Diligently
8. Vehemently
9. Relaxedly
10. Noisy

Exercise 28 : Comparisons (page 114)
1. As soon
2. More
3. As well
4. More expensive
5. As hot
6. As talented
7. More colorful
8. Happier
9. Worse
10. Faster

Exercise 28 : comparisons (page 114)
1. Than
2. Than
3. From
4. Than
5. As
6. Than
7. As
8. Than
9. As
10. From

Exercise 30 : comparison (page 117-118)
1. Best
2. Happiest
3. Faster
4. Creamiest
5. More colorful
6. Better
7. Good
8. More awkwardly
9. Least
10. Prettiest

Exercise 31 : nouns functioning as adjectives (page 118-119)
1. Twelve story
2. Language
3. Three act
4. Two day
5. 79 piece
6. Five shelve
7. 16 ounch
8. Six quart
9. Brick
10. Ten speed

Exercise 32 : Enough (page 120)

1. Enough people
2. Enough frencg
3. Enough time
4. Fast enough
5. Soon enough
6. Early enough
7. Hard enough
8. Slowly enough
9. Enough flour
10. Enough booksp

Task 1 EXERCISE 21-25

Exercise 21 : Conditional sentences (page 97-98)
1. understood
2. Would not have been
3. Will give
4. Would have told
5. Would have been
6. Had
7. Stopped
8. Needed
9. Would have found
10. Enjoyed
11. Paint
12. Were
13. Writes
14. Had permitted
15. Had spent
16. Will accept
17. Buys
18. Had decided
19. Would have written
20. Will leak
21. Studied
22. Hears
23. See
24. Gets
25. Turn
26. Were
27. Would have called
28. Would have talked
29. Explained
30. Spoke

Exercise 22 : Used to (page 99)
1. Eating
2. Eating
3. Swimming
4. Liking
5. Speaking
6. Studying
7. Dancing
8. Sleeping
9. Eating
10. Eating

Eating Exercise 23: Would rather (page 101-102)
1. Stay
2. Stayed
3. Work
4. Studied
5. Not study
6. Have
7. Stood
8. Not cook
9. Had not arrived
10. Have slept

Exercise 24 : Must/Should + perfective (page 105)
1. Should have had
2. Must have been
3. Must have damaged
4. Should have not packed
5. Must have studied
6. Should have studied
7. Must have been
8. Should have deposit
9. Must have forgotten
10. Must not have been studied

Exercise 25 : modals + perfective (page 105-106)
1. Would
2. Would have gone
3. May have had
4. Should have done
5. Must have forgotten
6. May have sleep
7. Might have has
8. Could have lost
9. Should not have driven
10. May have run

Jumat, 10 April 2015

Reasons for choosing the faculty of economics majors management

By the time I left school, I wanted a college majoring in broadcast but my parents the other wills, they wanted me to follow SNMPTN. when I follow SNMPTN and selecting the appropriate department of the department that I took when I was in high school, but unfortunately I do not pass the exam and did not get a state university.
after that I decided to look for information about private university has accreditation, initially I was just searching via online and I get Gunadarma university with the best private first rank in Indonesia in 2011, coincidentally the university is close to my home.
In addition to its accreditation because the A, I chose the department of management as well as management courses to learn about responsibility in the management of a company or organization. contents of college management department also offers a wide variety of courses ranging from managing the project and financial, to organize human, so it is important for students to have an interest in all aspects of management. No job prospects are various options available career paths for those who want to work in the field of management. Many graduates of this department work on project management or management organization responsible for ensuring the security of investment, managing of the budget ensuring the feasibility of employee welfare standards and allocate limited resources to obtain maximun results. In addition, graduate management also has high organizational skilss that will be required in adminitrative roles and is also planning a variety of events. Thats the reasons i chose the faculty of management at the university gunadarma.

Rabu, 07 Januari 2015

Jurnal Etika Bisnis

JURNAL 1
Judul   :Suatu kajian nilai dan moral dalam bisnis
Nama Peneliti : G Gustina
Tahun  : 2012
Variabel yang diteliti : Etika bisnis, Nilai moral dalam bisnis
Hasil Penelitian :
Sejarah mencatat, masyarakat yang akan bertahan adalah masyarakat yang bisa hidup berdampingan secara damai. Salah satu hal yang bisa mendamaikan ini adalah nilai-nilai atau norma dan etika dalam masyarakat itu yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Demikian pula halnya dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat, termasuk kegiatan bisnis, harus dilandasi moral yang baik. Moral, atau dalam bisnis sering kita sebut dengan etika bisnis menjadi suatu pedoman penting terjadinya kegiatan bisnis. Tanpa adanya etika bisnis yang baik, jelas dan bisa dipahami secara benar oleh semua pelaku bisnis, niscaya kegiatan bisnis ini tidak akan berlangsung lama. Artinya keberlangsungan kegiatan itu juga bergantung pada cara penerapan etika tersebut oleh pelaku bisnis yang terliba. Adanya anggapan bahwa kegiatan bisnis itu kotor, mengandung tipu muslihat, selalu berpihak pada yang kuat akan berangsur-angsur hilang seiring dengan dilakukannya etika bisnis yang benar oleh pelaku bisnis itu sendiri. Jika ada komitmen dari pelau bisnis untuk menerapkan etika itu secara kuat dan kokoh, mudah-mudahan tidak akan ada lagi kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam masyarakat untuk kegiatan bisnis ini.


JURNAL 2
Judul  : Dari Etika Bisnis menuju Implementasi Good Corporate Governance
Nama Peneliti  : Kharis Raharjo
Tahun  : 2013
Variabel yang diteliti : Konsep korporasi, etika dan perilaku dalam perusahaan.
Hasil Penelitian :
  1. CSR mewakili kompromi antara etika dan perilaku-perilaku tertentu. CSR muncul untuk meningkatkan image perusahaan didalam masyarakat dimana perusahaan sebagai unsur pemasaran. Perencanaan sosial harus selalu masuk dalam rencana strategik perusahaan. Kegiatan sosial tersebut bukan suatu biaya, tetapi merupakan suatu investasi.
  2. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoprasikan bisnis yang etik.
  3. Paradigma etika terkait  dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis yang merugikan  antara etika.
  4. Good Corporate Governance sebaiknya dianggap sebagai aset yang tidak berwujud yang akan memberikan hasil balik yang memadai dalam hal memberikan nilai tambah perusahaan dan GCG juga sebagai way of life atau kultur perusahaan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengambilan keputusan serta pedoman perilaku manajemen.

JURNAL 3
Judul : Pengaruh etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi
Nama Peneliti : Resti Yulistria
Tahun : 2011
Variabel yang diteliti : Etika bisnis, tanggung jawab sosial, kinerja organisasi.
Hasil penelitian :
Masalah yang menjadi kajian pada penelitian ini adalah mengenai kinerja organisasi. Variabel yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam penelitian ini adalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, analisis dalam penelitian ini mengungkap “apakah terdapat pengaruh antara etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja organisasi.”
Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey, dengan teknik pengumpulan data kuesioner skala lima kategori Likert. Sumber data diperoleh dari populasi pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah regresi. Teknik ini digunakan untuk mengukur pengaruh yang disebabkan variabel bebas terhadap variabel terikat.Variabel etika bisnis diukur melalui indikator otonomi, keadilan, kejujuran, saling menguntungkan, dan integritas moral, dan variabel tanggung jawab sosial perusahaan diukur melalui indikator market actions, mandated actions, dan voluntary actions. Kedua variabel bebas tersebut diukur berdasarkan persepsi pegawai. Adapun variabel kinerja organisasi diukur melalui indikator perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang diukur berdasarkan kondisi riil tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur.
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa etika bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada kategori tinggi sedangkan untuk tanggung jawab sosial perusahaan dan tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada kategori cukup. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa perbaikan kinerja organisasi di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam menganalisis tingkat kinerja organisasinya.

Minggu, 30 November 2014

KASUS KEJAHATAN KORPORASI TERHADAP KASUS MOBIL FORD PINTO

Ford Pinto adalah mobil yang diproduksi oleh perusahaan Ford. Desainer Ford Pinto menempatkan tangki bahan bakar di bagian belakang mobil, di bagian belakang poros. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ruang bagasi yang lebih besar. Desain ini sangat berbahaya, jika mobil ditabrak dari belakang bisa menyebabkan ledakan yang disebabkan tangki bahan bakar.

Pada tanggal 10 Agustus 1978, sebuah Ford Pinto ditabrak dari belakang di jalan raya Indiana. Hantaman tabrakan itu menyebabkan tangki bahan bakar Pinto pecah, meledak dan terbakar. Hal ini mengakibatkan kematian tiga remaja putri yang berada di dalam mobil itu. Kejadian ini bukan pertama kalinya Pint terbakar akibat tabrakan dari belakang. Dalam tujuh tahun sejak peluncuran Pinto, sudah ada 50 tuntutan hukum yang berhubungan dengan tabrakan dari belakang. Meskupun demikian, kali ini Ford dituntut di pengadilan criminal akibat penumpangnya tewas. Untuk kasus ini, desainer dan pihak Ford secara keseluruhan tidak memikirkan dampak berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford Pinto tidak memikirkan aspek keamanan dan keselamatan nyawa pengemudi dan penumpangnya.

Dilema yang dihadapi para desainer yang mengerjakan Pinto adalah menyeimbangkan keselamatan orang yang mengendarai mobil dan kebutuhan untuk memproduksi Pinto dengan harga yang dapat bersaing di pasar. Mereka harus berusaha menyeimbangkan tugas mereka kepada public dan tugas mereka kepada atasan. Akhirnya usaha Ford untuk menghemat beberapa dolar dalam biaya manufaktur mengakibatkan pengeluaran jutaan dolar untuk membela diri dari tuntutan hukum dan membayar ganti rugi korban. Tentu saja ada juga kerugian akibat hilangnya penjualan akibat publisitas buruk dan persepsi publik bahwa Ford tidak merancang produknya untuk keamanan pengendara.Semua menjadi dilemma. Karena sangat sulit kalau sebuah institusi lebih mengutamakan laba perusahaan daripada nyawa manusia.

Pada awalnya desain yang berbahaya ini telah diketahui oleh perusahaan Ford sebelum mobil Ford Pinto dipasarkan, namun Ford lebih memilih untuk membayar biaya ganti rugi kematian daripada mendesain ulang tangki bahan bakar, karena dirasa akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk mendesain ulang tangki bahan bakar. 

Etika Bisnis
Etika bisnis berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan pelaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, serta diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Analisis Kasus Ford Pinto
Etika hendaknya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dalam mencari keuntungan. Jika perusahaan Ford memperhatikan keselamatan pengendara dalam produkai Ford Pinto, perusahaan Ford tidak akan mengeluarkan biaya tambahan untuk memberikan ganti rugi pada korban kecelakaan. Dalam pengerjaan teknis perancangan dan pembuatan sebuah mobil Ford Pinto, terjadi juga pelanggaran kode etik seorang insinyur/engineer yaitu membuat keputusan yang konsisten terhadap keselamatan, kesehatan, kesejahteraan public, serta menghindari sekaligus mengungkap faktor-faktor yang membahayakan public dan lingkungan.

Sebagai seorang wirausaha hendaknya menerapkan etika saat berusaha. Dalam bidang otomotif ada etika engineering dan etika bisnis yang mengikat dan harus ditaati. Kejayaan suatu perusahaan besar dituntut dari hal-hal seperti kepercayaan, nama baik perusahaan, produk yang berkualitas, dan tentunya ketahanan terhadap persaingan dengan kompetitor. Dalam kasus Ford Pinto, keputusan bisnis yang dibuat untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor telah mengabaikan kepercayaan, nama baik perusahaan, kualitas produk dengan mengabaikan etika-etika dasar yang harusnya ditaati.

Sumber :
http://otomotif-10.blogspot.com/2011/10/kasus-ford-pinto.html
http://books.google.co.id/

Senin, 17 November 2014

ETIKA BISNIS (PELANGGARAN TERHADAP IKLAN AS terhadap XL)

Dalam teori spiral of silence dikemuka bahwa iklan ini membungkam suara mayoritas yaitu konsumen yang tidak diberi ruang untuk memberi testimoni. Untuk kultivasi sendiri, iklan ini menampilkan realitas factual yaitu dengan menggambarkan kata murah yang sebenarnya masih banyak yang lebih murah dibandingkan kartu AS itu sendiri. Lanjut pada teori agenda setting bahwa iklan ini membuat publik berfikir bahwa produk nya paling murah dan akhirnya terjadi proses pembelian oleh konsumen dan ia juga membuat orang lain berpikir bahwa iklan XL itu bohong besar dengan permainan kata-kata didalamnya. Kemudian lanjut pada uses dan gratifikasi, teori ini melihat iklan ini bersumber dari keinginan dan harapan khalayak yang menginginkan produk yang murah. Dan terakhir dilihat dari social ekonomi dimana daya tawar masalah sosial dimana masyarakat indonesia yang masih banyak hidup dalam garis C-E menginginkan produk murah yang akhirnya dimanfaatkan kartu AS untuk membuat iklan yang mengedepankan murah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Untuk Pelanggaran yang dilakukan cukup banyak mulai dari etika pariwara etika Pariwa Indonesia Bab 3 No. 1.2.2 , EPI Bab 3 No 1.17.2, dan EPI Bab 3 No 1.21. Adapun Pelanggaran P3SPS adalah Bab IX Pasal 49 ayat 3 butir a dan butir f.





Papan iklan yang berjudul "tetangga sebelah" melanggar EPI Bab IIIA No. 1.21 yang menyatakan bahwa iklan tidak boleh merendahkan produk  pesaing secara langsung maupun tidak langsung karena papan iklan telkomsel yang dipasang disamping papan iklan XL bebas tedapat gambar lelaki dengan jempol menunjuk ke arah papan iklan XL disertai dengan kata-kata "tetangga sebelah ngomongnya paling murah ternyata tarifnya ribet banget jaringannya terbatas". Kata-kata tersebut secara tidak langsung telah merendahkan produk XL.

Kamis, 24 April 2014

BIOGRAFI SOEHARTO




BIOGRAFI SOEHARTO

Nama  : Soeharto
Alias   : Pak Harto / Soeharto / Haji Muhammad Soeharto
Tanggal Lahir  : Rabu, 8 Juni 1921
Tempat Lahir   : Kemusuk, Yogyakarta
Zodiak  : Gemini
Agama  : Islam
Ayah  : Kertosoediro (Alm)
Ibu    : Sukirah (Alm)
Istri  : Fatimah Siti Hartinah

Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Dia resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. 

Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.
 
Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran. pernikahan Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel. Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran. Pemimpin besar revolusi Bung Karno. Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998. 

Namun, akhirnya dia harus meletakkan jabatan secara tragis, bukan semata-mata karena desakan demonstrasi mahasiswa pada 1998, melainkan lebih akibat pengkhianatan para pembantu dekatnya yang sebelumnya ABS dan Ambisius tanpa fatsoen politik. Ayah lima anak ini pun menunjukkan ketabahan dan keteguhannya. Dia akhirnya sempat diadili dengan tuduhan korupsi, penyalahgunaan dana yayasan-yayasan yang didirikannya. Soeharto menyatakan bersedia mempertanggungjawabkan dana yayasan itu. Tapi, ia pun jatuh sakit yang menyebabkan proses peradilannya dihentikan. Tapi tidak semua mantan menterinya tega mengkhianati, tidak mempunyai moral politik. Ada beberapa yang justru makin dekat dengannya secara pribadi setelah bukan lagi berkuasa.

Selama masa jabatannya, dia menggerakkan pembangunan dengan strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan). Bahkan sempat mendapat penghargaan dari FAO atas keberhasilan menggapai swasembada pangan pada 1985. Maka, dia mendapat penghargaan sebagai Bapak Pembangunan Nasional.

Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Dia meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari, sejak 4 sampai 27 Januari 2008 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. Berita wafatnya Soeharto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta. Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.

Pendidikan :
  • SD Pedes Yogyakarta
  • SMP Muhamadiyah di Yogyakar
  •  Sekolah Militer di Gombong
Karir :
  • · Anggota TNI
  •   Komandan Brigade Garuda Mataram
  • · Komandan Resimen Infenteri 15 dengan pangkat Letnan Kolonel
  • · Panglima Korps Tentara I Caduad (Cadangan Umum Angkatan Darat)
  • · Panglima Komando Mandala Irian Barat
  • · Panglima Komando Stategis Angkatan Darat (Kostrad)
  • · Panglima Kopkamtib
  • · Mayor Jendral
  • · 1966-1998 Presiden ke 2 RI
Penghargaan :
  • · Bapak Pembangunan Nasional
  • · Bintang Maha Karya Gotong Royong dari Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong    Royong